Strategi Jitu Kepala SMPN 10 Kota Bima Tingkatkan Komitmen dan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Mendalam

KOTA BIMA 17 Mei 2025– Kepala SMP Negeri 10 Kota Bima, Bapak Suhardin, S.Pd., M.M., menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Di tahun 2025 ini, beliau menerapkan serangkaian strategi jitu untuk mendorong para guru agar memiliki komitmen dan kemampuan berpikir abstrak dalam menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning). Pembelajaran mendalam adalah metode yang tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada pemahaman konsep secara holistik, penguasaan keterampilan, dan pengembangan karakter siswa. Untuk mencapai tujuan ini, Bapak Suhardin menerapkan beberapa langkah kunci.
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru
Suhardin, yang dikenal sebagai pemimpin yang visioner, menyadari bahwa guru adalah ujung tombak dalam implementasi kurikulum. Oleh karena itu, langkah pertama yang ia ambil adalah memfasilitasi berbagai pelatihan dan lokakarya. "Kami secara rutin mengadakan In-House Training (IHT) yang fokus pada teknik-teknik pembelajaran mendalam," ungkap Suhardin. "Pelatihan ini mencakup cara merancang materi yang relevan, menggunakan metode proyek, hingga mengevaluasi pemahaman siswa secara komprehensif. Kami juga mengirim beberapa guru untuk mengikuti pelatihan di luar sekolah guna menambah wawasan dan pengalaman." Selain itu, ia juga mendorong para guru untuk berkolaborasi dan saling berbagi pengetahuan. “Kami membentuk kelompok kerja guru per mata pelajaran. Di sana, mereka bisa berdiskusi, merancang modul pembelajaran bersama, dan saling memberikan masukan konstruktif,” tambahnya.
Meningkatkan Komitmen Melalui Apresiasi dan Lingkungan Positif
Suhardin percaya bahwa komitmen guru tidak hanya tumbuh dari kewajiban, tetapi juga dari rasa memiliki dan dihargai. Ia menciptakan lingkungan kerja yang positif dan suportif. Setiap guru yang menunjukkan kemajuan atau keberhasilan dalam menerapkan pembelajaran mendalam akan diberikan apresiasi khusus. "Apresiasi ini bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga pengakuan di forum sekolah. Hal ini bertujuan untuk memotivasi guru lain agar ikut berinovasi," kata Suhardin. Dengan strategi yang terstruktur dan terukur, Bapak Suhardin berharap SMPN 10 Kota Bima dapat menjadi sekolah percontohan dalam penerapan pembelajaran mendalam. Tujuannya adalah melahirkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan karakter yang kuat. "Peningkatan kualitas pendidikan adalah investasi jangka panjang. Saya yakin, dengan komitmen dan kerja sama dari seluruh guru, kita bisa mencetak siswa-siswa yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan," pungkasnya.